Minggu, 09 September 2012

Purwaceng


 Purwaceng

Purwaceng hanyalah salah satu jenis tumbuhan yang dulu banyak tumbuh liar di Dataran Tinggi Dieng. Apa yang istimewa? Tanaman ini sering diasosiasikan sebagai obat kuat pria atau Viagra van Java. Sangat menarik untuk membuktikan khasiatnya.

PURWACENG - "Viagra" van Java
da yang berbeda dengan rasa kopi yang YogYES hirup pagi itu. Rasa kopi tubruk Jawa yang terkenal mantap terasa sedikit aneh dengan campuran sedikit pedas. Bukan, itu bukan rasa pedas dari jahe. Pedas yang ini agak hambar dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Ternyata kopi ini sudah dicampur dengan purwaceng, salah satu minuman khas Dieng yang terkenal sebagai obat kuat penambah stamina kaum pria. Wah?

Bagi penduduk Dieng, ramuan ini sudah tidak diragukan lagi khasiatnya. Konon purwaceng sudah mulai dikonsumsi sejak jaman kerajaan Hindu, namun masih terbatas di kalangan raja dan bangsawan saja. Seiring perkembangan jaman, rakyat biasa mulai diperbolehkan mengonsumsinya. Penduduk lokalpun mulai memburu tanaman liar yang tumbuh dimana-mana sepanjang Dataran Tinggi Dieng ini. Akibatnya purwaceng sempat menjadi tanaman langka yang terancam punah. Tidak ingin kehilangan asset tanaman berharganya, penduduk mulai membudidayakannya untuk keperluan komersil.
Don't judge a book by its cover. Pepatah ini yang pertama kali terlintas ketika akhirnya melihat sendiri seperti apa tanaman fenomenal ini. Tumbuhnya berkelompok dalam rumpun-rumpun setinggi kurang lebih 25 cm dengan bunga-bunga kecil berwarna putih. Orang awam pasti akan mengiranya sebagai sekelompok rumput biasa. Bernama latin Pimpinella Alpina Kds, seluruh bagian tanaman bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional, terutama daun dan akarnya. Akar yang bentuknya mirip dengan ginseng ini memiliki sifat diuretika atau memperlancar air seni, afrodisiak untuk meningkatkan hormon testosterone, dan tonik untuk menambah stamina. Terkandung juga senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh dan memperlancar aliran darah.


Produksi purwaceng cukup terbatas dipicu oleh keterbatasan jumlah tanaman purwaceng itu sendiri. Terhitung sejak ditanam, butuh waktu antara satu sampai satu setengah tahun sampai tanaman siap dipanen dan diolah. Penasaran untuk mencoba dan membuktikan khasiatnya?

Harga
1 gelas kopi/susu purwaceng: Pr. 5.000 - Rp. 10.000
1 botol ekstrak purwaceng murni 200 gram: Rp. 100.000
Keterangan:
Data berdasarkan data per bulan Oktober 2010. Data ini tidak selalu diupdate dan ada kemungkinan perubahan harga sewaktu-waktu.







l.Kaliurang km 5,2,Sleman,Yogyakarta
Telp.0274545121/e-mail.khalistajogja@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar