Mie Ongklong
Tidak
jauh dari Dieng, Mie Ongklok adalah raja yang menjadi ikon kuliner yang tidak
boleh dilewatkan. Perpaduan antara mie, sayuran, kuah kental dengan resep
rahasia serta cara memasak yang unik menjadikannya primadona di antara jenis
olahan mie lainnya.
MIE
ONGKLOK
Jl. Pasukan Ronggolawe No. 14 Wonosobo
Jl. Pasukan Ronggolawe No. 14 Wonosobo
Warung kecil di depan sebuah rumah di Jalan Pasukan Ronggolawe
Wonosobo itu nampak biasa saja. Tempatnya tidak begitu luas dan propertinya pun
tidak mewah. Namun hampir semua penduduk Wonosobo dan Dieng menyebutkan warung
Mie Ongklok Longkrang sebagai referensi tempat makan mie ongklok yang enak dan
khas. Tidak banyak berbeda dengan jenis olahan mie lainnya, bahan utama mie
ongklok adalah mie kuning dan sayuran. Bedanya, bila yang lain menggunakan
sawi, maka mie ongklok mencampurkan kubis dan kucai mentah. Jika biasanya mie
harus direbus terlebih dahulu, maka untuk menyajikan mie ongklok, mie bersama
kubis dan kucai mentah cukup dimasukkan ke dalam semacam saringan dari bambu
dan di "ongklok-ongklok" atau dicelupkan berkali-kali ke dalam
air mendidih.
Kuah yang dipergunakan pun berbeda. Mie dan sayuran ditata di
dalam mangkuk kemudian disiram dengan dua jenis kuah. Kuah pertama adalah kuah
kental berwarna cokelat yang dibuat dari campuran saripati singkong, gula
merah, ebi, dan resep rahasia lainnya. Setelah itu mie disiram lagi dengan kuah
bumbu kacang. Taburan merica bubuk dan bawang goreng melengkapi penyajian mie
ongklok ini. Semangkuk mie ongklok pun siap disantap. Rasanya gurih dan agak
manis. Kuah yang kental memberikan sensasi tersendiri di lidah. Bila
menginginkan rasa pedas, telah tersedia cabai rawit hijau yang telah dihaluskan
langsung di dalam sebuah mangkuk.
Mie ongklok ini tidak hadir sendiri. Selalu ada satu porsi sate
sapi yang menemani. Apakah harus sapi? Ya, Pak Waluyo yang telah mengelola
warung mie ongklok Longkrang selama 18 tahun meneruskan usaha ayahnya ini telah
mencoba berbagai jenis sate, namun sate sapi lah yang paling cocok untuk
mendampingi mie ongkloknya. Rasa dan tekstur dagingnya dinilai paling pas di
lidah. Selain itu tempe kemul khas Wonosobo dan cireng alias aci (kanji)
digoreng juga menjadi menu pendamping yang semakin menggugah selera. Kesemuanya
menghadirkan perpaduan kuliner yang dijamin akan membuat lidah lumer merasakan
kelezatannya.
Yang paling membuat YogYES bersyukur adalah porsinya yang agak
kecil, pas sebagai santapan di sore hari. Meskipun demikian tidak ada larangan
untuk memesan porsi tambahan jika Anda sedang benar-benar lapar. Mie ini juga
bagus untuk kesehatan. Kucai yang dicampurkan didalamnya terbukti secara ilmiah
sebagai anti-hipertensi. Hal ini disebabkan oleh senyawatetrametiloksamida
dan ester 17-etadekadesenil. Efek antihipertensi kucai setara dengan
atenolol dosis 25 mg yang sering diresepkan dokter untuk menurunkan hipertensi.
Sementara itu kubis sudah terkenal memiliki ribuan khasiat sejak jaman
Hipokrates tahun 460-377 SM. Kandungan zat aktifsulforafan dan histidine-nya
dapat menghambat pertumbuhan tumor, mencegah kanker kolon dan rektun,
detoksikasi senyawa kimia berbahaya, serta meningkatkan daya tahan tubuh untuk
melawan kanker. Ditambah lagi dengan kandungan asam amino dalam sulfurnya yang
berkhasiat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, menenangkan saraf, dan
membangkitkan semangat. Jadi jangan remehkan semangkuk mie ongklok ini, karena
khasiat yang dikandungnya ternyata sangat luar biasa.
Copyright © 2010 YogYES.COM
Harga
1 Porsi mie ongklok: Rp. 4.000
1 Porsi sate sapi: Rp. 10.000
1 Porsi mie ongklok: Rp. 4.000
1 Porsi sate sapi: Rp. 10.000