Telaga Warna
Dieng
memiliki kekayaan alam dan kekayaan budaya yang sangat luar biasa. Salah satu
ikonnya adalah Telaga Warna, telaga jelita dengan hutan lindung yang masih
perawan di sekelilingnya.
TELAGA
WARNA
Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo
Tersembunyi diantara barisan bukit-bukit pada ketinggian lebih
dari 2000 meter dpl tidak membuat Telaga Warna sepi dari pengunjung. Keelokan
dan kemisteriusannya selalu menarik minat siapa saja yang berkunjung ke Dieng.
Masuk melalui pintu gerbang utama, YogYES disambut oleh jalan setapak yang
sudah dipercantik oleh paving block dengan hutan rimbun di kanan kiri. Berujung
di sebuah pertigaan, Telaga Warna terhampar di depan mata. Air kehijauan di
dalamnya terlihat tenang, tidak beriak sama sekali. Kicauan burung liar dan
rimbunnya hutan lindung yang tetap terjaga menghadirkan suasana damai yang
menenteramkan hati.
Mengikuti jalan yang bercabang ke kanan, YogYES menemukan sebuah
jalan persimpangan lagi. Terusan jalan berpaving menuju ke Goa Semar dan sebuah
jalan setapak becek. Tergugah oleh rasa ingin tahu, kami mengambil jalan tanah
setapak lurus ke depan. Berloncatan di tanah licin bekas hujan tadi malam, kami
berjuang keras menghindari tanah-tanah becek berlumpur hitam. Dan muncullah
sebuah padang rumput luas yang mengingatkan pada film Little House on the
Prairie. Meski sempat ragu, kami terus berjalan. Voila, mendadak muncul sebuah telaga
lain di depan mata. Airnya sangat jernih sehingga memantulkan bayangan apa saja
yang ada di atasnya. Wah, serasa ada di alam berbeda. Jalan berpaving entah ada
dimana, padang rumput di sebelah sana, dan pohon-pohon tinggi di sebelah sini.
Meski terpesona dengan keindahan telaga jernih ini, namun
keinginan untuk mengeksplor Telaga Warna yang konon berwarna-warni permukaannya
akhirnya membawa YogYES kembali ke telaga yang pertama. Kali ini eksplorasi
dilakukan dengan mengikuti jalan yang mengarah ke kiri. Di beberapa tempat
nampak permukaan telaga yang menggelegak dan mengeluarkan gelembung-gelembung
kecil. Ternyata kandungan sulfur di dalam airlah yang menjadi penyebabnya.
Namun sayang, sejauh mata memandang, seluruh permukaan telaga tetap berwarna hijau
tanpa ada sentuhan warna lainnya.
Ternyata ada trik untuk menikmati keindahan telaga ini. Di pintu
belakang terdapat sebuah jalan setapak menanjak ke arah salah satu bukit yang
memagari telaga. Jalan tanah ini sangat sempit, hanya cukup untuk dilewati satu
orang saja. Tanjakannya memang tidak begitu terjal, namun cukup licin mengingat
kawasan Dieng sering dilanda hujan. Beberapa ratus meter mendaki, sampailah di
puncak bukit dengan pemandangan yang akan membuat siapa saja terpesona. Di
bawah sana, telaga warna terhampar indah dikelilingi oleh rimbunnya hutan. Air
di pinggir telaga berwarna ungu cantik, bergradasi dengan warna hijau di
tengah, dan hijau pucat di pusat telaga. Di ujung sebelah sana, sebuah padang
rumput sempit memisahkannya dengan telaga jernih yang ternyata sering disebut
Telaga Pengilon atau telaga yang bisa dipakai untuk berkaca. Nun jauh di depan,
barisan perbukitan dari Gunung Prau dan Gunung Pakuwaja berderet memutar,
membentuk pagar betis seolah untuk melindungi dua telaga jelita ini dari siapa
saja yang ingin merusaknya.
Copyright © 2010 YogYES.COM
Jadwal Buka
Senin - Minggu pk 06.00 - 18.00 WIB
Harga Tiket
Pengunjung domestik: Rp. 5.000
Pengunjung mancanegara: Rp. 9.000
Senin - Minggu pk 06.00 - 18.00 WIB
Harga Tiket
Pengunjung domestik: Rp. 5.000
Pengunjung mancanegara: Rp. 9.000
Jl.Kaliurang km 5,2,Sleman,Yogyakarta Telp.0274545121/e-mail.khalistajogja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar